Jumat, 21 Juni 2013

Perilaku Konsumen

I. Pendahuluan

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.

Bukan cuma para penjual yang takut rugi, para konsumen juga takut rugi. Yang dihindari para konsumen adalah membeli barang murah tapi kualitas dibawah dari hal-hal yang di promosikan, dan membeli barang mahal tetapi kualitas sama saja dengan barang yang murah,

 I.2 Rumusan Masalah
  1. Pengertian Perilaku Konsumen
  2. Pendekatan dalam meneliti perilaku konsumen
  3. Proses konsumen mengambil keputusan untuk membeli
  4. Faktor yang mempengaruhi konsumen mengambil keputusan untuk membeli

II. Pembahasan

Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen,yaitu :
  • Pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya. 
  • Pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survei untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
  • Sains pemasaran yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.

Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yaitu :
  • Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
  • Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
  • Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
  • Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
  • Evaluasi pasca-pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.

Terdapat lima faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian,diantaranya :
  • Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
  • Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
  • Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
  • Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.

III. Penutup

Teori perilaku konsumen merupakan salah satu pembahasan penting dalam manajemen pemasaran. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika (American Marketing Association), perilaku konsumen dapat diartikan sebagai interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungan, yang mana manusia melakukan pertukaran dalam berbagai aspek dalam kehidupan mereka.

Teori perilaku konsumen ini sangat penting dalam bisnis karena dalam mencapai tujuan pemasaran, sangatlah bergantung pada pengetahuan, pelayanan, dan pengaruh pada konsumen. Dengan mengetahui teori ini, kita bisa lebih mudah dalam menetapkan strategi pemasaran yang tepat untuk mencapai target pemasaran kita.


sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen ,  http://www.manajemenperusahaan.com/teori-perilaku-konsumen/

Struktur Pasar

              I. Pendahuluan

Struktur pasar merupakan penggolongan pasar berdasarkan strukturnya. Dibagi kedalam beberapa bagian yaitu:
  • Pasar persaingan sempurna: Jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang banyak dan produk yang dijual bersifat homogen.
  • Pasar persaingan tidak sempurna yang terdiri atas:
    • Pasar monopoli: Hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar.
    • Pasar oligopoli: Pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
    • Pasar duopoli: Memiliki karakteristik yang sama dengan oligopoli, namun pada Pasar duopoli hanya ada dua perusahaan.
    • Pasar persaingan monopolistik Bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.
    • Pasar monopsoni Jenis pasar dimana hanya ada satu pembeli.
    • Pasar oligopsoni adalah bentuk pasar dimana barang yang dihasilkan oleh beberapa perusahaan dan banyak perusahaan yang bertindak sebagai konsumen.


    Dari pengertian diatas saya akan membahas tentang pasar persaingan tidak sempurna. Yaitu pasar oligopoli .

    I.2 Rumusan Masalah
    1. Pengertian struktur pasar
    2. Pengertian pasar oligopoli
    3. Contoh masalah
    4. Kebaikan dan keburukan pasar ogopoli

    II. Pembahasan

    Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memosisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka. Contohnya suatu perusahaan produk makanan yang cenderung selalu mengeluarkan produk terbaru hampir setiap bulannya. Terkadang sekasat mata rasa, bentuk tampilan, dan terkadang saling sindir menyindir mewarnai televisi anda dalam bentuk iklan. Dibelakang itu persaingan yang sangat sengit antara perusahaan terjadi. Sehingga semua usaha-usaha yang dijelaskan tadi dilakukan oleh perusahaan-perusahaan tersebut.

    Praktik oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga di antara pelaku usaha yang melakukan praktik oligopoli menjadi tidak ada.

    Kebaikan :
    • Efisiensi, terkadang di pasar hanya dibutuhkan sedikit perusahaan saja sehingga perusahaan lain hanya akan mempersengit persaingan sehingga menaikkan biaya produksi.
    • Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan penjual, jika mereka bersaing akan lebih menguntungkan konsumen dari segi harga dan mutu produk karena jika salah satu perusahaan tersebut menaikkan harga, pelanggannya langsung berpindah ke perusahaan pesaing.
    • Sering terjadi penemuan-penemuan dan inovasi baru.  
       
     Keburukan : 
    • Dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk memasuki pasar karena adanya skala ekonomis yang telah dicipakan oleh perusahaan yang berada di pasar sehingga sangat sulit untuk memasuki pasar.
    • Apabila terdapat perusahaan yang memiliki hak paten atas sebuah produk sehingga tidak mungkin lagi bagi perusahaan lain untuk memproduksi produk yang sama.
    • Beberapa perusahaan dalam pasar telah memiliki pelanggan atau konsumen yang setia sehingga perusahaan lain sulit untuk menyaingi perusahaan tersebut.
    • Adanya hambatan jangka panjang seperti pemberian hak waralaba oleh pemerintah sehingga perusahaan lain tidak bisa memasuki pasar.
    • Kemungkinan terjadinya collusion (kolusi) antara perusahaan di pasar sehingga membentuk monopoli dan merugikan masyarakat.    

    III. Penutup

    Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas. Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel, sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebagiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai kartel.



     sumber : ( http://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_pasar ) , ( http://id.wikipedia.org/wiki/Oligopoli ) , ( http://dimaskung.blogspot.com/2012/12/teori-ekonomi-mikro-pasar-oligopoli.html )


     

Penentuan harga, Permintaan, Penawaran

I. Pendahuluan

Banyak yang harus dihadapi saat menetukan harga,permintaan, dan juga penawaran. Salah satunya, hal yang pasti selalu ditakutkan setiap pedagang/pembisnis adalah kerugian. Contoh yang mudah saja...yaitu menentukan harga sewa kost-an di lingkungan Universitas/Sekolah Tinggi. Atau contoh lain menentukan harga makanan yang berada dilingkungan tersebut.
Pada artikel ini saya akan membahas tentang bagaimana cara untuk menghadapi hal-hal tersebut..


II. Pembahasan

Berikut akan saya sampaikan berbagai strategi harga yang digunakan di situasi yang berbeda:

Biaya tambah mark up

Dengan strategi ini, Anda menentukan profit yang diinginkan sebelum menentapkan harga. Metode ini membantu Anda fokus pada profit, tapi dapat juga menyebabkan harga diluar harapan konsumen dan harga dari perusahaan saingan.

Harga bersaing

Dalam menetapkan harga yang bersaing di pasar, Anda harus melihat harga yang ditawarkan kompetitor dan menggunakannya sebagai patokan untuk menetapkan harga produk Anda. Strategi Anda akan menentukan apakah harga Anda setara, sedikit di bawah, atau sedikit di atas pesaing.

Price skimming

Metode ini dapat Anda gunakan jika mempunyai produk yang unik dan tidak memiliki barang penganti.  Harga yang ditentukan tinggi, sehingga memberikan margin yang tinggi bagi penjual. Pembelinya adalah mereka yang mau membayar karena keunikan produk tersebut. Dalam hal produk kebutuhan pokok, konsumen tidak memiliki pilihan lain. Seringkali, price skimming adalah strategi jangka pendek saat pesaing juga memasarkan produk yang sama, harga diturunkan.

Penetration pricing

Metode ini merupakan lawan dari price skimming. Harga ditentukan di bawah biaya dengan tujuan mendapatkan market share yang besar. Karena penetrasion price tidak mencakup biaya, ini juga strategi sementara. Karena strategi ini menguntungkan, konsumen harus bersedia membayar harga normal, harga yang lebih tinggi.


Kesalahan yang umum dilakukan saat penentuan harga adalah :
  • Penetapan harga yang terlalu memperhatikan biaya.
  • Harga yang tidak direvisi cukup sering sesuai perubahan pasar.
  • Harga yang tidak memperhitungkan bauran (mix) pemasaran yang lain.
  • Tidak adanya variasi harga untuk produk, segmen pasar,dan kesempatan pembelian yang berbeda

III. Penutup

Dengan kata lain,kita harus lebih banyak pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk menentukan harga. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan harga adalah :
  • Faktor internal, yang terpenting adalah sasaran pemasaran, strategi bauran pemasaran, biaya. Walaupun penetapan harga dipengaruhi juga oleh manager produksi, manager keuangan dan akuntasi. Namun karena begitu pentingnya, persetujuan akhir penetapan harga ada pada management puncak sesuai harga yang diusulkan.
  • Faktor External, yang mempengaruhi keputusan penetapan harga adalah sifat pasar dan permintaan; harga dan tawaran pesaing; serta faktor lain seperti kondisi ekonomi, kebutuhan pembeli untuk dijual kembali, serta bagaimana tindakan atau kebijakan pemerintah.

Selain itu anda juga dapat melakukan pendekatan. Pendekatan itu antara lain :
  1. Penetapan harga berdasarkan biaya. Yaitu berdasarkan penetapan harga cost plus, analisis titik impas, dan berdasarkan penetapan laba yang diinginkan.
  2. Penetapan harga berdasarkan nilai. Ini menggunakan persepsi nilai pembeli, bukan struktur biaya penjual untuk penetapkan harga.
  3. Penetapan harga berdasarkan persaingan. hal ini mempunyai dua hal variasi, pertama penetapan harga menurut keadaan dimana harga pesaing menjadi patokan. Apakah lebih tinggi, lebih rendah ataupun sama ketimbang pesaing utamanya. Kedua karena persaingan begitu ketat, kita juga bisa menetapkan harga penawaran secara tertutup yang harganya disarankan oleh pembeli yang menurutnya sesuai dengan penawaran pihak lain (walaupun belum tentu), biasanya untuk memenangkan kontrak yang di lelang atau tender.

Mengingat begitu ketatnya persaingan, jika kita menganut baur pemasaran artinya banyak produk atau banyak segmen pasar, saya sarankan dalam menetapkan harga suatu produk tidaklah harus selalu untung untuk semua produk, ingat penetapan harga secara persaingan. Bisa saja dua atau tiga produk yang umum, yang selalu menjadi alat pembanding oleh konsumen ditetapkan dengan harga tidak ada labanya atau labanya minim atau jauh dari harga pesaing, namun sebaliknya banyak juga produk lain yang penetapan harganya bisa mendapatkan laba berlipat-lipat sesuai dengan kebutuhan konsumen atau kelangkaan produk. Sehingga terjadi subsidi silang dari laba yang didapat.

sumber : http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/175-penjualan-dan-pemasaran/16420-4-strategi-penentuan-harga.html , http://sulitnih.com/2012/11/03/penetapan-harga-produk/

Senin, 17 Juni 2013

Ruang Lingkup Ekonomi

           
I.                   Pendahuluan

            Dalam kehidupan kita sebagai manusia tidak bisa terlepas dari ilmu ekonomi. Karena untuk memenuhi kebutuhan kita, sebaiknya kita mempelajari ilmu ekonomi. Seperti definisi menurut Mel Vilye J ulmer ia mengatakan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan tentang kegiatan-kegiatan manusia yang berhubungan dengan proses produksi, distribusi dan konsumsi. 
            Pada artikel ini saya akan menjabarkan beberapa definisi dari ilmu ekonomi dan beberapa hal tentang Ruang Lingkup Ekonomi.

II.                 Pembahasan

·            Masalah Ekonomi Klasik.

        Ada yang tau masalah ekonomi klasik ? ya jawabannya adalah masalah yang dilihat dari sudut pandang sederhana .. maksudnya apa ? sederhana disini biasanya dipandang dari sisi kemakmuran . lalu hubungannya dengan ekonomi apa ? kemakmuran disini di perjelas lagi yaitu situasi dimana semua barang dan jasa yang dibutuhkan manusia telah tersedia. Apabila dirincikan masalah ekonomi klasik dapat dilihat dari segi produksi (mambuat barang/jasa yang dibutuhkan masyarakat), distibusi (cara agar benda tersebut sampai ke masyarakat) , dan konsumsi(apakah barang itu dapat dimiliki oleh masyarakat) . begitu maksudnya .

·            Masalah Ekonomi Modern

     Kalau ada klasiknya, pasti ada modern. Kalo secara modernnya itu , permasalahannya terbagi dalam 4 bagian yaitu :
a) what (apa)
        barang apa saja yang di produksi dan berapa banyak jumlahnya ?

b) how (bagaimana)
        Dengan cara bagamana proses produksi akan dilakukan? Apakah akan mendatangkan keuntungan yang besar? Apabila terdapat barang modal berupa bangunan apakah akan dijadikan kantor atau gudang? Bila  terdapat sebidang tanah apakah akan digunakan? Ditanami padi, jagung, atau tebu?
Pertanyaan-pertanyaan seperti itu harus dijawab dengan bijaksana. Jika salah melakukan produksi akan berakibat pada kerugiaan, Kelebihan atau kekurangan produksi juga dapat menimbulkan kerugian, karena aktivitas produksi membutuhkan biaya.

c).who (siapa) 
        Maksudnya disini adalah siapa pelaku produksi , apakah pemerintah , swasta ataukah koperasi ?

d) for whom (untuk siapa)
        Maksudnya untuk siapa produksi tersebut , untuk masyarakat luas atau khusus .
   

III.             Penutup

      Dilihat dari berbagai permasalahan ekonomi semua dapat diatasi dengan cara-cara untuk mengatasinya. Dari masalah ekonomi klasik dan masalah ekonomi modern semua mempunyai cara masing-masing untuk mengatasi masalahanya.


sumber : http://orang-sederhana.blogspot.com/2013/03/ruang-lingkup-ekonomi.html