Jumat, 06 Desember 2013

tugas softskill #4

E-Government

   Dikehidupan sehari-hari kita sering melakukan aktivitas dengan menggunakan koneksi atau hubungan internet,contoh saja saat kita melakukan log in google, facebook, twitter dan sebagainya. Dari pembahasan tadi, kita dapat menyimpulkan bahwa internet ini berisikan berbagai macam informasi yang membantu kita dalam kehidupan sehari-hari, bahkan internet juga disebut sebagai perpustakaan atau database dunia. Banyak kegiatan yang telah kita lakukan dengan internet, seperti kegiatan bisnis, pendidikan, olahraga dan sebagainya(Septianto & Rosani 2013). Internet mencakup informasi dari seluruh dunia. Bisa dibayangkan seluas dan sebanyak apa informasi dari seluruh dunia yang ada di dalam internet. Asal internet adalah dari jaringan komputer yang disebut Arpanet, jaringan komputer ini dibentuk oleh departemen pertahanan Amerika Serikat (Sidharta 1996).

   Didalam internet terdapat world wide web(WWW), didalam world wide web tersebut terdapat kumpulan halaman-halaman situs yang terangkum dalam sebuah domain atau subdomain yang biasa disebut website. Contoh halaman situs atau website  yang akan kita bahas adalah E-Government. E-government adalah sebuah proses usaha pemerintah untuk memanfaatkan teknologi informasi sebagai alat bantu menjalankan sistem pemerintahan secara efektif dan efisien. Tetapi untuk E-Government yang digunakan oleh pemerintah Indonesia masih belum bisa bersaing dengan yang dibuat oleh negara-negara luar.E-Government yang dibuat  negara-negara luar dengan empat tahapan perkembangan,yaitu :
  • Fase pertama, penampilan situs web yang berisi informasi dasar yang masyarakat butuhkan.
  • Fase interaksi yaitu bervariasi-nya isi informasi yang ditampilkan.
  • Fase transaksi yaitu penerapan aplikasi untuk secara online mulai diterapkan.
  • Fase transformasi berupa pelayanan yang terintegrasi . (Karim, Suhendra, Aviananta dan  Yahya 2010)

   Selain itu E-Government merupakan kumpulan konsep untuk semua tindakan dalam sektor publik, tujuannya memberikan pelayanan tanpa mencampuri urusan lain atau adanya intervensi pegawai institusi publik dan sistem antrian yang panjang hanya untuk mendapatkan suatu pelayanan yang sederhana . Oleh karena itu para pemerintah dituntut untuk bekerja profesional, bekerja dengan baik dan bebas dari korupsi. Apalagi yang seperti kita ketahui,makin hari para koruptor makin banyak terkuak kasusnya (Azhar, Pratiwi dan Ningsih 2010) Karena nilai publik memberikan ukuran lebih luas daripada konvensional untuk digunakan dalam literatur manajemen publik baru, hal ini dimaksud untuk memberikan kepercayaan kepada publik.(Castelnovo & Simonetta 2007)

   Contoh yang kali ini saya akan ambil adalah E-Government lewat SIMPEKAB. Apa itu SIMPEKAB? SIMPEKAB adalah Sistem Informasi Manajemen Pemerintahan Kabupaten. Menerapkan e-government disetiap kabupaten adalah tanggung jawab komite SIMPEKAB, harapannya agar kualitas jasa publik meningkat. Dengan menerapkan e-government,pemerintah kabupaten ingin mencapai pemerintahan yang efisien, efektif, dan bertanggung jawab. SIMPEKAB meliputi :
  • Sistem informasi keuangan daerah(Sikd)
  • Sistem informasi gerografis(Simgeo)
  • Sistem informasi pegawai(Simpeg)
  • Sistem informasi perlengkapan daerah(Sipda)
  • Sistem informasi statik(Sipsta)
  • Sistem informasi penanaman modal daerah(Sipmd)
  • Sistem informasi agrobisnis(Siagro)
  • Sistem informasi pariwisata daerah(Sipar)
  • Sistem informasi lingkungan daerah(Silda)
  • Sistem informasi tenaga kerja(Simnaker)
  • Kutim Website(www.kutaitimur.go.id)(Kuncoro 2004)

Potensi kontribusi actor-network Theory(ANT) untuk mewakili inisiatif e-government mengalir dari asumsi ontologis. Asumsi ontologi adalah teori atau ilmu tentang wujud, tentang hakikat yang ada. Namun, asumsi ini tidak pernah kritis ditinjau menggunakan kasus e-government yang nyata.(Priyatma,JE 2012)


Daftar Pustaka :
Azhar, AD, Pratiwi, L, & Ningsih, LES 2010, ‘Analisis Web   E-Government’, Prosiding Konferensi Nasional Sistem Informasi 2010, STMIK MDP, Bandung, hal. 7.

Castelnovo, W &  Simonetta,M 2007, ‘The Evalution of E-government Projects for Small Local Government Organisations’, Journal of E-Government, vol.5 – vol. 7,  hal. 22.

Kuncoro,M 2004, E-Government via Simpekab, Otonomi dan Pembangunan Daerah, Jakarta.

Priyatma,JE 2012, ‘Critical Evaluation of The Ontological,Assumptions of Actor-Network Theory for Representing an E-Government Initiative’, Proceedings KNSI 2012, STIKOM, Bali,no. 068, hal. 7

Septianto,A & Rosani,F 2013, ‘Perancangan dan Implementasi Portal Berita untuk Tuna Netra menggunakan PHP V5.3.1’, Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer 2013, vol. 02, no. 06, hal. 202

Sidharta,L 1996, Pendahuluan, Internet Informasi Bebas Hambatan, Jakarta.

Minggu, 10 November 2013

#TUGAS BAHASA INDONESIA M.3


Table 2.1.1
Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling
Kelas 2 Semester Ganjil
                SDN Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur-DKI Jakarta


Sumber : Wali Kelas 2, R. Endah Sugiarti. Tahun 2013/2014

Dapat disimpulkan bahwa dari 40 siswa ada 4 siswa yang belum lancar membaca, menulis dan menghitung penjumlahan dan pengurangan. Dan ada 4 siswa juga yang memiliki masalah  yaitu seringkali mengabaikan tugas sekolah. Oleh karena itu, pelaksanaan bimbingan konseling harus dilakukan secara individual, dengan cara lebih dibimbing saat belajar di kelas oleh guru dan selalu diingatkan bila ada tugas.

Kamis, 03 Oktober 2013

Operasi Pengolahan Citra


    Operasi yang dilakukan untuk mentransformasikan suatu citra menjadi citra lain dapat dikategorikan berdasarkan tujuan transformasi maupun cakupan operasi yang dilakukan terhadap citra.

    Berdasarkan tujuan transformasi operasi pengolahan citra dikategorikan sebagai berikut :
  • Peningkatan Kualitas Citra (Image Enhancement). Operasi peningkatan kualitas citra bertujuan untuk meningkatkan fitur tertentu pada citra.
  • Pemulihan Citra (Image Restoration). Operasi pemulihan citra bertujuan untuk mengembalikan kondisi citra pada kondisi yang diketahui sebelumnya akibat adanya pengganggu yang menyebabkan penurunan kualitas citra.
    Berdasarkan cakupan operasi yang dilakukan terhadap citra, Operasi pengolahan citra dikategorikan sebagai berikut :
  • Operasi titik, yaitu operasi yang dilakukan terhadap setiap piksel pada citra yang keluarannya hanya ditentukan oleh nilai piksel itu sendiri. 
  • Operasi area, yaitu operasi yang dilakukan terhadap setiap piksel pada citra yang keluarannya dipengaruhi oleh piksel tersebut dan piksel lainnya dalam suatu daerah tertentu. Salah satu contoh dari operasi berbasis area adalah operasi ketetanggaan yang nilai keluaran dari operasi tersebut ditentukan oleh nilai piksel-piksel yang memiliki hubungan ketetanggaan dengan piksel yang sedang diolah.
  • Operasi global, yaitu operasi yang dilakukan tehadap setiap piksel pada citra yang keluarannya ditentukan oleh keseluruhan piksel yang membentuk citra.
      sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pengolahan_citra